Diselamatkan oleh Seeokor Kalajengking



Ada sebuah kejadian terkenal yang diceritakan Dunun Misri radhiyallahu'anhu dimana dia berkata, "Aku sedang berjalan di sisi sungai, aku melihat sebuah kalajengking menuju sungai itu. Aku tahu bahwa kalajengking tidak bisa berenang, jadi aku ingin tahu mengapa dia menuju kesana. Ketika aku mengikutinya, aku melihat sebuah kura-kura menunggu kedatangannya di sisi sungai. Kalajengking itupun menaiki kura-kura yang mulai berenang."

Dunun Misri radhiyallahu'anhu berkata, "Aku juga mengejar mereka. Ketika mereka sampai diseberang sungai, kalajengking itu turun dari kura-kura dan mulai berlari. Aku juga mulai berlari. Setelahnya aku melihat bahwa ada sebuah pohon di depan,  dan ada seseorang yang sedang bersandar pada pohon itu. Kalajengkingnya pergi ke arah orang tersebut. Aku berencana menakuti kalajengking itu dengan kayu jika dia mendekati orang itu."

Ketika aku merencanakan ini, aku melihat ular kobra berjalan ke arah kalajengking itu. Ketika ular itu berpapasan dengan kalajengking, sang kalajengking mencapitnya dan menyengatnya dengan ganas. Sengatannya begitu beracun sehingga ular itu langsung mati. Setelahnya, kalajengking itu kembali melanjutkan perjalanannya. Aku melihat kura-kura itu setia menunggunya. Sang kalajengking menaikinya dan mereka kembali ke seberang sungai.

Aku mengira bahwa orang yang tidur di bawah pohon itu adalah pastinya orang saleh sehingga dia dilindungi Allah. Jadi aku memutuskan untuk menghampirinya dan meminta doa darinya. Setelah mendekat barulah aku sadar bahwa dia adalah seorang pemuda yang sedang mabuk. Aku membangunkannya dan berkata, "Dengarlah, ketika kau sedang mabuk dan menikmati tidurmu, tapi Tuhan sekaligus penjagamu tetap bangun untuk menjagamu."

Ketika pemuda itu melihat ular kobra yang sudah mati, matanya mulai berair dan ia pun menangis. "Ya Allah Engkau begitu Penyayang, setelah berbuat dosa besar aku tertidur, tapi Kau tidak pernah tidur dan menjagaku." Pemuda itu berkata, "Mulai dari sekarang aku tidak akan melanggar perintah Allah."

Ketika seseorang menjauh dari Allah, sebenarnya wajar jika dia diusir dan tidak boleh kembali. Tapi Allah melakukan ini, melainkan Dia memanggilnya kembali. "Wahai mahlukku, siapa yang menipumu sehingga menjauh dari Tuhanmu Yang Maha Penyayang?". Bagaikan anak kecil yang menjadi kesal pada ibunya, tapi kemudian ibunya menjelaskan, "Anakku kau seharusnya jangan kesal kepada orangtuamu." Dalam ayat ini Allah menjelaskan kepada mahluknya, "Wahai mahluk-Ku yang penuh dosa, kenapa kau berpaling dari-Ku, Aku menunggu engkau kembali." Seorang ibu tidak menunggu anaknya yang telah lama hilang untuk pulang, tapi Allah tetap menunggu hamba-Nya yang penuh dosa untuk kembali. Sebab Allah Maha Penerima Taubat. Maka bertaubatlah kalian sebelum waktu itu datang yakni kematian.

Semoga bermanfaat...
Oleh: Syaikh Zulfikar Ahmad
Dengar langsung ceramahnya disini
*Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh*


Baca Juga:

Komentar

Postingan Populer