Dahsyatnya Hari Persidangan (Ustadz Dr. Firanda Andirja, M.A.). Bagian 1

          


Ini catatan kecilku dari kajian ustadz Dr. Firanda Andirja, semoga bermanfaat yah >_<

"Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main saja dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?" (Qs. Al-Mu'minun :115)

Tentu jawabannya tidak.
Allah akan membangkitkan kita dan menyidang kita.
Jika persidangan di dunia adalah perkara yang tidak menyenangkan namun seseorang masih bisa berkilah atau menang dalam persidangan dengan melakukan berbagai cara. Yang salah bisa menjadi benar dan yang benar bisa menjadi salah. Namun jika persidangan diakhirat maka tidak demikian. 

Allah subhanahu wata'ala mengisyaratkan tentang adanya persidangan pada hari kiamat seperti pada QS. Ghafir:17
"Pada hari ini setiap jiwa diberi balasan sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sungguh, Allah sangat cepat perhitungan-Nya."

Allah juga berfirman:
"Kemudian kalian pada hari kiamat kelak di sisi Rabb kalian akan berbantah-bantahan." (Qs. Azzumar:31)

Ini adalah isyarat akan ada persidangan. Dan setelah itu akan ada namanya qishash. Qishash tersebut bisa kita bagi menjadi dua.

1. Sidang dan qishash diantara hewan-hewan

Bahwasanya yang dibangkitkan pada hari kiamat bukan hanya manusia saja tapi hewan-hewan juga.

Allah berfirman dalam Qs. Al-An'am : 38
"Dan tidak ada seekor binatang pun yang ada di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat-umat (juga) seperti kamu. Tidak ada sesuatu pun yang kami luputkan di dalam kitab, kemudian kepada Tuhan mereka dikumpulkan."

Dalam riwayat Imam Muslim, dari Abu Huraihah radhiallahu'anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Pada hari kiamat semua hak akan diberikan kepada ahlinya sehingga kambing yang bertanduk pun akan dituntun untuk menuju kambing yang kurus (untuk membalaskan perbuatan kambing bertanduk yang menanduk kambing kurus ketika di dunia)." (HR. Muslim)

Suatu hari Rasulullah melihat dua kambing saling tanduk-menanduk. Maka Rasulullah berkata, "Wahai Abu Dzar, tahukah engkau kenapa kedua kambing ini saling tanduk menanduk?, Abu Dzar berkata tidak tahu. Maka Rasulullah mengatakan "Sesungguhnya Allah mengetahui kenapa mereka saling tanduk-menandung dan Allah akan menyidang perkara mereka berdua nanti."

Timbul pertanyaan, setelah hewan di qishash apa yang terjadi kepada mereka? Maka Allah berkata kepada hewan tersebut, "Jadilah kalian tanah." Jadi qishosh diantara hewan-hewan tersebut tidak berkelanjutan karena mereka bukan mukallaf atau mahluk yang dibebani untuk menjalankan syariat. Tetapi kenapa Allah menyebutkan mereka akan disidang? Hikmahnya adalah menurut para ulama:
a. Menunjukkan keadilan Allah sampai hewan pun diqishash.
b. Untuk menekankan ada qishash bagi manusia.
c. Untuk menjadikan orang-orang kafir semakin menderita.

Berkata orang kafir di hari kiamat kelak, "Seandainya aku menjadi tanah seperti hewan-hewan tersebut."


2. Sidang dan qishash diantara manusia.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa yang memukul dengan satu pukulan karena dzalim maka ia akan dibalas pada hari kiamat."

Allah berfirman: "Kemudian kalian pada hari kiamat akan bersenketa."

Rasulullah bersabda, "Barangsiapa yang memukul budaknya maka akan di qishash pada hari kiamat kelak."

Bagaimana proses terjadinya qishash?
1. Penebusannya atau pembayarannya dengan pahala dan dosa.

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang pernah berbuat aniaya atau kedzaliman kepada saudaranya, baik terhadap kehormatannya maupun sesuatu yang lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalannya darinya hari ini juga sebelum dinar dan dirham tidak lagi ada. Jika ia punya amal salih, maka amalannya itu akan diambil sesuai dengan kadar kezaliman yang dilakukannya. Dan jika ia tidak punya kebaikan maka keburukan orang yang ia zalimi itu dibebankan kepadanya." (HR. Bukhari).

Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam pernah bertanya kepada sahabat.
"Tahukah kamu,  siapakah orang yang bangkrut?". Sahabat menjawab:  "Orang yang bangkrut menurut kami ialah orang yang tidak punya dirham dan tidak pula punya harta benda". Sabda Nabi:  "Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku datang di hari kiamat membawa shalat,  puasa dan zakat.  Dia datang pernah mencaci orang ini,  menuduh (mencemarkan nama baik)  orang ini,  memakan (dengan tidak menurut jalan halal)  akan harta orang ini,  menumpahkan darah orang ini dan memukul orang ini.  Maka kepada orang tempat dia bersalah itu diberikan pula amal baiknya.  Dan kepada orang ini diberikan pula amal baiknya.  Apabila amal baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas,  maka diambil kesalahan orang itu tadi lalu dilemparkan kepadanya,  sesudah itu dia dilemparkan ke neraka.  (HR. Muslim) 

*Bersambung 





Komentar

Postingan Populer