Program Hamil Abaikan Waktu Subur




Teringat waktu awal2 menikah. Hal pertama yg seringkali orang tanyakan adalah "Sudah hamil kah?" "Sudah ada isi kah?" dengan logak makassar pertanda bercanda atau hanya pertanyaan basa-basi. Namun justru dengan pertanyaan2 seperti itu mempengaruhi pola pikir kami sebagai orang yang baru saja melangsungkan pernikahan. Usia pernikahan belum juga sampai sebulan namun beberapa teman sudah ada yang menanyakan hal tersebut, baik itu melalui WhatsApp atau pun bertemu langsung. Hal ini sangat wajar karena bagi seorang teman apalagi keluarga sangat bahagia jika mendengarkan kabar bahagia datang lagi dari kami yang baru saja memberikan kebahagiaan kepada mereka lewat acara pernikahan kami.

Dan hal ini tentu saja bukan hanya kami yang mengalaminya namun boleh jadi hampir seluruh pasangan muda mengalami hal yang sama dimana teman-teman dan keluarga yang mereka nanti-nanti adalah kabar positif hamil dari pasangan yang baru saja menikah (Masya Allah).

Karena alasan di ataslah kami ingin berbagi sedikit tips bagi istri muda ataupun istri lama (smile) yang belum dikaruniai seorang anak agar tidak stres menanti sang buah hati.

Sesungguhnya kata kuncinya adalah tawakkal dan berdoa. Tawakkal merupakan bentuk upaya sedangkan doa adalah berserah diri kepada Allah atas usaha yang telah dikerjakan,  bagaimanapun hasilnya terserah Allah kami sabar, ikhlas, insya Allah, dan tetap akan berusaha terus sampai kapan pun dengan izin Allah.

Pertama abaikan hari subur, dan yakinlah bahwa hari apa pun kita berhubungan jika Allah berkehendak insya Allah akan jadi "Kun fayakun" dan setelah berhubungan atau sebelum berhubungan berdoalah meminta kepada Allah semoga hubungan kita saat itu diberkahi Allah. Jadi yang kita upayakan adalah mencari keberkahan saat berhubungan.

Berikut kisah salah satu sahabat semoga bisa mengambil ibroh di dalamnya. Dalam riwayat Muslim
Dari Anas, ia berkata mengenai putera dari Abu Tholhah dari istrinya Ummu Sulaim. Ummu Sulaim berkata pada keluarganya, "Jangan beritahu Abu Tholhah tentang anaknya sampai aku yang memberitahukan padanya." Diceritakan bahwa ketika Abu Tholhah pulang, istrinya Ummu Sulaim kemudian menawarkan padanya makan malam. Suaminya pun menyantap dan meminumnya. Kemudian Ummu Sulaim berdandan cantik yang belum pernah ia berdandan secantik itu. Suaminya pun menyetubuhi Ummu Sulaim. Ketika Ummu Sulaim melihat suaminya telah puas dan telah menyetubuhi dirinya, ia pun berkata, "Bagaimana pendapatmu jika ada suatu kaum meminjamkan sesuatu kepada salah satu keluarga, lalu mereka memita pinjaman mereka lagi, apakah tdk dibolehkan untuk diambil?" Abu Tholhah menjawab, "Tidak." Ummu Sulaim, "Bersabarlah dan berusaha raih pahala karena kematian puteramu." Abu Tholhah lalu marah kemudian berkata, "Engkau biarkan aku tidak mengetahui hal itu hingga aku berlumuran janabah, lalu engkau kabari tetang kematian anakku?" Abu Tholhah pun bergegas ke tempat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dan mengabarkan apa yang terjadi pada beliau. Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam pun mendo'akan, "Semoga Allah memberkahi kalian berdua dalam malam kalian itu." Akhirnya Ummu Sulaim pun hamil lagi. (HR. Muslim no. 2144)

Rasulullah shallallahu'alaihiwasallam mendoakan agar hubungan mereka malam itu mendapat keberkahan dari Allah. Boleh jadi keberkahan tidak turun karena seorang istri melayani suaminya tidak dengan tujuan menyenangkan hati suami.  Wallahu'alam (dalam hal ini jangan bandingkan dengan cepatnya seorang wanita hamil diluar nikah apakah mereka dapat keberkahan dari Allah, please jangan samakan, kalau ini mah justru Allah memberikan kehinaan dengan cepatnya hamil dan merupakan aib yang sangat besar bagi pelakunya)

Terkadang seorang istri yang sangat mengharapkan hamil, tidak mempedulikan lagi keberkahan berhubungan, yang ada dipikiran mereka adalah jadwal hari subur tiap bulan tanggal berapa sampai tanggal berapa, sementara suami melakukannya kadang diluar dari jadwal hari subur sang istri, sehingga karena hal ini ada rasa tidak senang. Yang ada hanya menyalahkan suami dalam hati.

Bukan berarti kami tidak sepakat dengan hari subur, tapi kami lebih kepada meraih keberkahan Allah. Ada banyak kisah orang hamil diluar dugaan  medis, yang normalnya tidak mungkin hamil saat itu namun nyatanya tetap hamil juga. Wallahu'alam

Untuk usaha-usaha lain seperti bekam dan ruqiyah diri sendiri, begitupun dengan suami. Karena penyakit yang muncul dalam tubuh biasanya karena ada gangguan jin. Wallahu'alam

Memperbanyak sedekah dan istighfar. Bukan hanya istighfar setiap dzikir pagi dan sore namun di Setiap kesempatan beristigfarlah kepada Allah entahkah pada saat memasak, duduk2, baring2 dan sebagainya.

Abu Hanifah meriwayatkan dalam musnadnya dari Jabir bin Abdullah rhodiyallahu'anhu bahwasanya seseorang datang kepada Nabi shallallahu'alaihi wasallam seraya berkata, "Wahai Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam, saya tidak diberikan rezki seorang anak pun sehingga saya tidak memiliki anak," lalu Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda:

"Dimanakah kamu dari memperbanyak istighfar dan memperbanyak sedekah, karena engkau akan diberi rizki (anak) dengan sebab keduanya."

Dan laki-laki tersebut akhirnya memperbanyak istighfar dan sedekah. Jabir berkata, "Dan laki-laki tersebut diberikan sembilan anak laki-laki." (Diambil dari buku Keajaiban Sedekah dan Istighfar oleh Hasan bin Ahmad bin Hasan Hammam)

Sedangkan bersedekah kami nasehatkan bersedekahlah setiap hari setiap pagi sebelum subuh atau setelahnya terserah. Buat celengan infak dalam kamar sehingga setiap pagi bisa kita isi minimal seribu rupiah, tidak perlu banyak-banyak sebab Allah menyukai ibadah yang terus-menerus kita kerjakan meskipun jumlahnya sedikit.

Dari 'Aisyah beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam ditanya mengenai amalan apakah yang paling dicintai Allah. Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menjawab,
"Amalan yang rutin (kontinu), walaupun sedikit."


Kenapa bersedekah baiknya tiap hari?, karna

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu sesungguhnya Nabi Muhammad shollallahu ‘alahi wa sallam bersabda: “Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfaq”, sedangkan yang satu lagi berdo’a “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya)” (HR Bukhary 5/270)

Kemudian jangan lupa untuk berdoa dengan sungguh-sungguh dan beradab. Jika kita mengatakan kepada seseorang  "Berdoalah kepada Allah", dijawab "ia kami sudah berdoa". Mungkin berdoa belum bersungguh -sungguh. Berdoalah kepada Allah setiap saat satiap hari setiap habis sholat dengan doa yang khusyuk dan beradab. Kalau bisa jangan ada waktu sholat yang terlewati tanpa berdoa kepada Allah. Doa yang beradab adalah doa yang diawali dengan puji-pujian kepada Allah kemudian meminta tidak dengan sangat dirincikan.

Terakhir yakin lah bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha penyayang. Serta bersabar. Semoga kita tidak pernah berputus asa dari Rahmat dan pertolongan Allah.

Semoga artikel ini sedikit membantu buat istri2 yang program hamil.
Wallahu'alam

Ditulis oleh Aina Ummu Ayyash











Komentar

Postingan Populer