PSR 1434 H oleh Ustdaz Zaitun Rasmin Lc MA
Judul materi yang dibawakan oleh Ustadz Zaitun pada
kegiatan Penataran Seputar Ramadhan kali ini adalah “Finalis-Finalis Ramadhan” tepatnya pada hari Ahad di Mesjid Kampus
Universitas Hasanuddin. Ustadz Zaitun adalah Ketua Umum DPP WAhdah Islamiyah
sekaligus sebagai wakil ketua Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI)
Ustadz mengawali pembicaraanya dengan memuji panitia
pelaksana dalam hal ini LIDMI (Lingkar Dakwah Mahasiswa Indonesia) yang
bekerjasama dengan berbagai Lembaga
Dakwah Kampus yang ada di Makassar, salah satunya adalah UKM LDK MPM Unhas.
Beliau mengatakan bahwa panita sangat baik memberikan judul materi yaitu “Finalis-finalis
Ramadhan”. Kata finalis umumnya ada pada
setiap kegiatan perlombaan yaitu para pemenang dan Ramadhan ini memang ada
kemiripan dengan musabaqah atau perlombaan
karena di bulan ramdahan inilah kita berlomba-lomba untuk beribadah kepada Allah.
Dan dalam setiap perlombaan tidak semua orang menjadi finalis karena ada saja yang
berguguran begitupun dengan di bulan Ramadhan ini tidak semua kaum muslimin
menjadi finalis ramadhan, juga akan
berguguran satu persatu sehingga yang tersisa adalah betul-betul orang yang
kuat dan kerja keras.
Buktinya adalah hari
pertama sampai hari ke tujuh di bulan
ramadhan mesjid dipenuhi dengan para kaum muslimin dan muslimah untuk melakukan
shalat tarawih, bahkan hampir-hampir mesjid tidak mencukupi untuk menampung
jamaah tarwih, namun semakin berlalunya hari maka jumlah jamaah pun semakin
sedikit, dan di saat-saat terakhirlah jamaah berkurang drastis bahkan 1 saff
pun tidak cukup. Bapak-bapak atau kaum
muda kadang disibukkan dengan permainan-permainan yang sebenarnya tidak pernah
bermunculan di bulan ramadhan, nanti bulan ramadhan baru bermunculan kembali
seperti domino atau main kartu, main
catur dll. Sedangkan ibu-ibu rumah tangga atau kaum wanita di akhir-akhir ramadhan
yang seharusnya kita berlomba-lomba agar bisa menjadi finalis ramadhan justru
disibukkan dengan membuat kue dan
makanan yang lezat ^_^ , namun kata ustadz bagi ibu-ibu juga wajar karena mau
menyenangkan keluarganya, suami dan anak-anaknya. Namun harus diupayakan agar
acara buat kue dan sejenisnya tidak mengganggu atau mengurangi aktivitas beribadah yang seharusnya semakin ditingkatkan di
akhir-akhir ramadhan atau 10 akhir ramadhan .
Perlombaan yang paling
menentukan adalah diakhirnya begitupun dengan ramadhan yang menentukan adalah
diakhirnya dan justru itulah yang paling utama yaitu di 10 malam terakhir ramadhan.“Semoga
kita bisa bertahan beribadah sampai di akhir ramadhan,untuk menjadi finalis
ramdhan.”
Kata ulama “mana orang-orang
yang mau berlomba-lomba untuk beribadah kepada Allah di bulan ramadhan ini?”
(mari kita jawab sama-sama insya Allah kitalah orangnya ^___^)
Yang bisa menjadi
finalis Ramadhan adalah:
1. Yang paling tinggi
mujahadahnya, ini dimulai di awal ramadhan.
Rasulullah
shallallahualaihi wasallam diawal ramadhan sudah bermujahadah dalam beribadah
kepada Allah. Begitupun para sahabat dan
para ulama, dan orang-orang alim.
Mujahadah:
banyak ibadahnya dan lama waktunya.
2. Adalah orang-orang yang
banyak persiapannya. Persiapan yang dimaksud adalah persiapan beribadah. Jadi
agar bisa berhasil dalam beribadah kepada Allah di bulan ramadhan maka harus
memulai latihan banyak-banyak dalam
beribadah di luar bulan ramadhan.
Karena jika seseorang ingin hasil yang baik maka butuh persiapan yang baik pula
Itulah
sebabnya Rasulullah shallallahualaihi wasallam menyarankan kepada kita untuk
memperbanyak ibadah di bulan syabban bahkan dikatakan jika beribadah di bulan
syabban apapun jenis ibadahnya akan mendapatkan pahala yang berlipat-lipat
disisi Allah, dan manfaatnya adalah sebagai persiapan dan latihan untuk mengkondisikan
diri masuk ke bulan Ramadhan.
Lalu
apa yang perlu dipersiapkan? Yaitu ilmu, maka perbanyaklah menuntut ilmu
khususnya yang berkaitan dengan Ramadhan.
3. Adalah orang-orang yang ilmunya cukup dan mendalam tentang bulan
ramadhan ini.
Orang-orang
terdahulu sudah jelas menjadi
finalis-finalis Ramadhan karena tingginya kekuatan ilmu yang dimilikinya..
4. Mereka yang sudah
memprogramkan dari mulai sekarang
untuk melakukan banyak ibadah.
Kemudian ustadz menambah materinya terkait Tadabbur
Al-Qur’an karena ini dianggap sangat penting.
Tadabbur Al-Qur’an
Salah satu yang penting
dibulan Ramadhan adalah persoalan Al-Qur’an sebab bulan Ramadhan adalah bulan
Al-Qur’an.
Banyak orang yang
melupakan untuk mentadabbur Al-Qur’an baik diluar Ramadhan maupun di bulan Ramadhan itu sendiri,
“Allah mencela
orang-orang yang tidak mau mentadabburi
Al-Qur’an.”
Allah berfirman di
dalam AL-Qur’an yang artinya “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan
kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan (mentadabburi)
ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai fikiran mendapat
pelajaran.” (QS Shaad [38] : 29).
Syeikh As Sabi
mengatakan bahwa tafsir dari ayat diatas adalah: ini adalah hikmah dari
diturunkannya Al-Qur’an agar manusia
bisa mentadaburinya karena sesungguhnya dengan mentadabburi ayat-ayat Al-Qur’an dan memikirkan makna-maknanya
akan didapatkan berkahnya dan merupakan
sebuah anjuran untuk mentadabburi
Al-Qur’an, karena dia merupakan amalan-amalan yang paling afdal dan
sesungguhnya membaca Al-Qur’an yang disertai dengan tadabbur lebih utama
dibandingkan hanya membaca ayatnya.
Jadi tadabbur Al-Qur’an
adalah sesuatu yang disyariatkan bahkan kata para ulama termasuk amalan
yang paling utama.
Allah berfirman “apakah
mereka tidak mentadaburi al Qur’an atau pada hati mereka memiliki kunci
sehingga hatinya tidak bisa terbuka lagi?a. Mudah-mudahan di ramdhan tahun ini
bisa meningkatkan kualitas kita dari segi membaca Al-Qur’an, kalau dulu kita
hanya mengejar hatam Al-Qur’an maka ramadhan kali ini harus berupaya dengan
membaca dan mentadaburinya.
Tadabbur bisa dilakukan oleh siapa pun baik yang memahami
bahasa arab maupun yang tidak
Mentadabbur berarti membaca ayat dan dan renungkan terjemahannya.
Pesan terakhir ustadZ
adalah siapaupun kaum muslim yang cara membaca Al-Qur’annya masih belepotan
sampai hari ini maka berusalah untuk belajar meskipun umur sudah tua.
Semoga bermanfaat:
By Aina Al Farisi
Komentar
Posting Komentar