Tahun Baru 2014 Begitu Dinanti
Tahun baru 2014 tidak lama lagi, sisa menunggu beberapa jam saja. Silau nyala kembang api sudah di depan mata. berjuta manusia sudah mempersiapkan tahun barunya masing-masing. Tahun baru dimana, bersama siapa, buat acara apa dan sebagainya. Rasanya tahun baru adalah hal yang tidak boleh dilewatkan begitu saja tanpa melakukan hal yang paling indah bersama orang yang paling dicintai entahkah keluarga, ibu, ayah, saudara2 dan yang memiliki pasangan tentu saja bersama pasangannya. Tak terkecuali kaum muslimin pun turut berpartisipasi aktif dalam memeriahkan detik-detik pergantian tahun baru. Rasanya rugi berat jika malam tahun baru tidak diisi dengan hal-hal yang paling menyenangkan, yah malam tahun baru harus tersimpan di memori sebagi hari happy happy syalalala...la.. dengan kilauan kembang api di tengah gelapnya malam menambah keindahan suasana malam tahun baru, seperti itulah pemikiran sebagian besar manusia di dunia.
Kedangkalan ilmu akan membuat indah segala bentuk perbuatan yang dilakukan di muka bumi ini, memiriskan melihat ummat Rasulullah seperti ini dan itu. Bahkan jika mereka masuk ke dalam lubang biawak pun ummat islam yang tidak berilmu tetap akan masuk bersama mereka. lalu siapakah mereka? siapa lagi kalau bukan orang yahudi dan nasrani.
Dari Abu Sa'id al-Khudri Radhiyallahu 'Anhu, Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda,
لَتَتَّبِعُنَّ
سَنَنَ مَنْ قَبْلَكُمْ شِبْرًا بِشِبْرٍ وَذِرَاعًا بِذِرَاعٍ حَتَّى
لَوْ سَلَكُوا جُحْرَ ضَبٍّ لَسَلَكْتُمُوهُ قُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ
الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى قَالَ فَمَنْ
"Pasti kamu akan mengikuti kebiasaan
orang-orang sebelum kalian sejengkal-demi sejengkal dan sehasta demi
sehasta, sampai jika mereka itu masuk ke lubang biawak (lubang sangat
sempit sekalipun, -pen),
pasti kalian pun akan mengikutinya.” Kami (para sahabat) berkata, “Wahai
Rasulullah, apakah yang diikuti itu adalah Yahudi dan Nashrani?” Beliau
menjawab, “Ya, Lantas siapa lagi?” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Perayaan Pergantian Tahun Baru tidak pernah diinginkan oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam karena kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nashrani.
Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ (أخرجه أحمد وغيره، وصججه الألباني في الإرواء رقم ١٢٦٩)
“Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka” [Dikeluarkan oleh Ahmad dan yang lainnya, serta dishahihkan oleh Al-Albani dalam Al-Irwaa’ no. 1269].
Rasanya tidak ada satu pun diantara kita yang mau disamakan dengan kaum yang bukan islam bukan? sebab mereka adalah orang-orang kafir yang sudah diancam oleh Allah masuk ke dalam neraka jahannam jika selama di dunia tidak pernah bertobat. Jadi tidak sepantasnya seorang muslim merayakan Tahun Baru, karena hal tersebut sangat dibenci oleh Allah dan Rasul-Nya, semoga hal ini bisa diterima oleh kaum muslimin sehingga tidak ikut-ikutan dalam merayakan tahun baru, karena dengan tidak merayakannya pun tidak membuat kita merasa rendah, kuno atau tidak ngikut jaman, "Ya Allah lunakkanlah hati orang muslim yang membaca blog ini agar tidak lagi merayakan tahun baru" (doaku -_" huff')
Mengikuti kebiasaan orang-orang Yahudi dan Nasrani adalah hal yang sangat diinginkan oleh mereka dan justru mereka merasa sangat senang melihat ummat islam turut merayakan kebiasaan mereka.
Allah Berfirman “Orang-orang
Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti
agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk
(yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi
pelindung dan penolong bagimu” [QS. Al-Baqarah : 120].
Jika belum mampu menerima bahwa Tahun baru adalah hal yang dilarang oleh Rasulullah, kalau begitu tanyakan pada diri sendiri apakah Rasulullah pernah merayakan Tahun Baru? kalau jawabannya Rasulullah memang belum merayakan tahun baru karena dulu masih jaman kuno tidak seperti sekarang , maka itulah jawaban orang-orang yang kurang ilmu ad-dinnya.
Sebab Rasulullah sudah memperingati kita bahwa hari raya ummat islam yang didalamnya boleh dimeriahkan dengan ucapan selamat dan perayaan dengan membuat acara makan2 (dengan sederhana) atau silaturahim adalah hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha, selainnya tidak ada.
Apa yang anda lakukan dengan berpesta, berganti silaturahmi atau lainnya tidaklah dapat merubah status hari-hari selain kedua hari di atas menjadi hari raya. Lebih-lebih hari raya tahun baru menjadi hari raya yang juga dinanti-nanti oleh begitu banyak ummat islam.
Sahabat Anas bin Malik mengisahkan : "Pada awal kedatangan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam ke kota Madinah, beliau mendapatkan penduduk setempat memiliki dua hari perayaan. Mendapatkan hal itu, Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda "sejatinya Allah telah menggantikan dua hari perayaan kalian ini dengan dua hari lain yang lebih baik, yaitu hari idul fitri dan idul adha" (HR. Ahmad dan lainnya)
Semoga bermanfaat *_^
By: Nur Aina
Komentar
Posting Komentar