Teori Semesta Para Ahli Islam



Apa bayangan anda jika di zaman modern seperti ini masih ada yang berpikir bahwa bumi itu tidak bulat alias datar?. Adalah Flat Earth Society  yang memiliki pandangan seperti itu meski teknologi telah membuktikan secara empiris bahwa bumi ini bulat. Fakta seperti ini dianggap konspirasi tingkat tinggi badan antariksa Amerika Serikat untuk kepentingan tertentu. Salah satu teori terkemuka mereka menyebutkan bahwa bumi berupa piringan. Namun abad ke-21 ini dimana informasi berkembang pesat dan teknologi angkasa luar biasa maju, apakah mereka serius? Tentu saja mereka serius. Jadi biarkan saja mereka mempertahankan pandangannya. Yang pasti pembuktian bumi itu bulat sudah dilakukan penjelajah dunia beberapa abad silang.

Di abad ke-16 Nicolaus Copernicus mengungkapkan teori heliosentrisme dan diperkuat lagi oleh Galileo, keduanya sepakat tata surya berpusat kepada matahari dan bumi itu berbentuk bulat. Namun jauh sebelum Copernicus dan Galileo, para sarjana muslim pada abad ke-9 Masehi telah mengatakan bahwa bumi bundar seperti bola. Pada tahun 1830 masehi, Muhammad bin Musa al-Khawarizmi beserta para astronom lainnya telah membuat peta glow pertama. Saat itu para astronot muslim juga menyatakan bahwa keliling bumi mencapai 24.000 mil atau mencapai 38,6000 km. Hanya berbeda 3,6% dari perkiraan para ilmuwan di era modorn.

Pada abad ke-10 masehi ilmuwan muslim bernama Abu Raihan Al-Biruni mengukur jari-jari bumi yang mencapai 6339,6 km hanya kurang dari 19,8 km dari nilai perkiraan ilmuwan modern. Dari bentuk bumi bundar seperti bola juga dinyatakan kartografer dan biografer muslim Abdullah Muhammad Ibnu Al-Idrisi asyarif. Pada tahun 1154 Masehi, al-Idrisi membuat peta bola bumi alias globe dari perak. Bola bumi yang diciptakannya itu memiliki berat sekitar 400 kg. 

Ibnu Taimiyah juga berpendapat bahwa bentuk bumi adalah bulat dengan berlandaskan Qs. Az-Zumar:5, Allah subhanahu wata'ala berfirman,"Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Ia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam." Selain itu, para ulama juga berpegang pada Qs Al-Anbiya: 33. Allah subhanahu wata'ala berfirman,"Dan Dialah yang menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar (falad) di dalam garis edarnya." Kata falad dalam ayat itu menurut para ulama berarti bundar. Meskipun terlambat dibanding para cendekiawan muslim, pemikiran Copernicus dan Galileo telah mendorong orang-orang Eropa untuk mengarungi lautan untuk mencari daerah baru. Diantaranya Marco Polo yang menceritakan kisah petualangannya ke arah Timurdalam bukunyab yang berjudul dalam bukunya Imago Mundi yang artinya citra dunia dan llmilineh.

Di Mongolia, Marco polo menjadi orang Eropa kepercayaan Kubilaikan, Marco Polo menghabiskan perjalannya ke jalur sutra selama 24 tahun sebelum kembali ke Italia. Selain marco Polo, ada Pasco Da Gamma dari Portugis yang melakukan ekspedisi di tahun 1497 menyusuri sepanjang pantai Afrika Barat dan Timur menuju Samudra Hindia dan laut Arab. Pasco Da Gamma tiba di Kalputa pada tanggal 22 Mei 1498. Dia mendirikan pos perdagangan, membeli rempah-rempah untuk dikirim ke Portugis dan sebagian dijual ke negara-negara eropa lainnya.

Penjelajah Eropa lainnnya adalah Christopher Columbus. Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah kapal yaitu santamaria, nina dan pinta, Columbus  mulai berlayar mencari sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari dua bulan mengarungi samudra Atlantik, sampailah Columbus di pualau Guanahani yang terletak d kepulauan Bahama Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai peduduk asli di kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya kepulauan Bahama  dikenal sebagai Hindia Barat. Terhitung 4 kali, Columbus bersama Amerigo Vespucci berlayar dalam rentang waktu 1492-1504, mereka  dianggap  menemukan benua baru yang diberi nama Amerika. 

Diantara penjelajah saudra Ferdinand Magelhaens dianggap pertama kali mampu mengelilingi dunia. Pada tahun 1519, Magelhaens berlayar ke Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano dan seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang mengisahkan perjalanan Magelhaens dan del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan bahwa bumi itu bulat seperti bola. 

Pada tahun 1520, setelah menyeberangi Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepuauan Massava. Kepulauan ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II. Dalam suatu pertempuaran melawan orang Mactan, di tahun 1521 Magelhaens terbunuh. Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil mengelilingi dunia.

Nah dunia Islam pun, memiliki sosok penjelajah yang melegenda. Perjalanan panjangnya melebihi para penjelajah Eropa. Berikut ini kisahnya. Anak muda dari Tangier Maroko ini, merelakan hidupnya pada hembusan angin kemanapun ia singgah. Nampak jelas perjalannya menobatkannya sebagai penjelajah dunia terbesar yang memiliki peradaban Islam dan dunia. Ia bernama Ibnu Batuta.

Di pagi hari yang dingin, tahun 1349, seorang pria Arab berkuda lambat menuju gerbang kota Tangier, di pantai Afrika Utara. Bagi Ibnu Batuta ini adalah akhir dari perjalanan jauhnya. Ketika ia meninggalkan rumahnya di Tangier 24 tahun lalu dia tidak pernah merencanakan sebuah perjalan yang sedemikian jauh dan lamanya. Dari kejauhan, matanya menyusuri lekuk-lekuk putih dan atap-atap rumah dan kubah mesjid yang berlatarkan laut Atlantik. Ia mencoba menyusuri ingatannya akan wajah kota yang ia tinggalkan selama hampir seperempat abad lamanya.

bersambung

Semoga bermanfaat
Sumber: lihat disini
*Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh*

Baca Juga:






Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer