Nasehat dan Wasiat Yang Sangat Berharga Bagi Para Istri

Berikut ini adalah nasehat dan wasiat yang sangat berharga bagi para istri 

Hasan Al-Basri berkata, "Orang yang dikaruniai wajah yang tampan hendaknya tidak mengotori keindahan wajahnya dengan perbuatan tercela. Sedangkan orang yang memiliki wajah yang jelek, hendaknya tidak mengumpulkan dua kejelekan (wajah dan perbuatannya).

Anas radhiyallahu'anhu berkata: "Sesungguhnya para sahabat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam ketika mereka menyerahkan pengantin perempuan ke rumah suaminya, mereka memerintahkan pengantin itu untuk melayani suaminya dan menjaga hak-haknya." 

Wasiat Abdullah bin Ja'far radhiyallahu'anhu: Abdullah bin Jafar menasehati putrinya seraya berkata, "Wahai putriku sayang, hindari cemburu, karena ia merupakan sebab perceraian. Hindari saling mencela, karena ia dapat membangkitkan kebencian. Hendaknya engkau berhias untuk suamimu. Ketahuilah bahwa perhiasan yang paling bagus adalah celak dan parfum yang paling baik adalah air."

Wasiat Umamah binti Al-Harits:
Amru bin Hajar melamar seorang perempuan bernama Ummu Iyas kepada bapaknya, 'Auf bin Mihlam Asy-Syaibani. 'Auf bin Mihlam menjawab lamaran tersebut dengan mengatakan, "Baik, akan aku nikahkan engkau dengannya. Tetapi, jika nanti engkau punya anak, aku yang akan memberi nama anak laki-lakumu dan menikahkan anak-anak perempuanmu." Amru bin Hajar berkata, "Anak laki-laki kami akan kami beri nama mereka dengan nama kami, bapak-bapak kami dan kakek-kakek kami, sedangkan anak-anak perempuan kami akan kami nikahkan mereka dengan keturunan para raja. Akan tetapi aku akan memberikan Ummu Iyas sebuah rumah di Kindah dan akan aku penuhi semua kebutuhan kaumnya." Akhirnya bapak dari gadis itu menerima lamaran Amru bin Hajar dan menikahkan dengan putrinya. Ketika waktu pernikahan tiba, ibu dari gadisitu Umamah binti Al-Harits berduaan dengan putrinya dan memberikan nasehan berikut:

"Wahai putriku, jika nasehat itu tidak berguna bagi orang yang memiliki keutamaan dalam adab dan kemuliaan, pastilah nasehat itu tidak akan diberikan kepadamu, akan tetapi nasehat itu menjadi peringatan bagi orang-orang yang lalai dan bantuan bagi orang-orang yang berakal. Seandainya wanita tidak membutuhkan suami karena merasa cukup dengan ayah dan ibunya dan karena sayang mereka berdua kepadanya, niscaya engkaulah wanita yang tidak memerlukan suami itu. Hanya saja wanita itu diciptakan untuk laki-laki."

"Wahai putriku, sebentar lagi engkau akan berpisah dengan rumah dan kehidupan tempat engkau dibesarkan menuju lingkungan dan orang-orang yang belum engkau kenal. Dengan kekuasaannya atasmu, dia akan menjadi penguasamu. Maka jadilah engkau budak baginya niscaya dia akan menjadi budak bagimu. Jagalah sepuluh perilaku yang menjadi haknya, mudah-mudahan menjadi bekal bagimu dalam menjalani kehidupan:

Pertama dan kedua, ridha dan qana'ah serta mendengar dan mentaatinya.
Ketiga dan keempat, jagalah pandangannya dan jagalah penciumannya. Jangan sampai dia memandang darimu hal-hal yang jelek dan jangan sampai dia mencium dari tubuhmu kecuali aroma yang wangi.
Kelima dan keenam, perhatikan waktu-waktu makannya dan tenangkan saat tidurnya. Sebab, rasa lapar bisa menyalakan emosinya dan kurang tidur dapat menimbulkan kemarahannya.
Ketujuh dan kedelapan, jagalah rumah dan hartanya, serta jagalah dirinya dan keluarganya. Inti dari urusan harta adalah manajemen yang baik dan inti dari menjaga keluarga adalah penghormatan yang baik kepada mereka.
Kesembilan dan kesepuluh, jangan engkau sebarkan rahasianya kepada orang lain, dan jangan melanggar perintahnya. Sebab, jika engkau menceritakan rahasianya, engkau tidak akan selamat dari tipu dayanya dan jika engkau melanggar perintahnya berarti engkau telah mengobarkan kemarahannya.

Janganlah engkau menampakkan kebahagiannya di depannya saat dia sedang bersedih dan juga pula menampakkan kesedihan saat dia gembira. Sebab, tindakan yang pertama termasuk meremehkan dan yang kedua akan mengeruhkan suasana. Jadilah engkau orang yang sangat menghormatinya, niscaya dia akan selalu memuliakanmu. Jadlah engkau orang yang setia kepadanya niscaya dia akan menjadi pendampingmu selamanya. Ketahuilah, engkau tidak akan mendapatkan apa yang kau inginkan hingga engkau mendahulukan keridhaannya dari pada keridhaanmu dan mendahulukan keinginannya daripada keinginanmu, baik dalam sesuatu yang kau suka maupun yang kau benci. Semoga Allah subhanahu wata'ala memberikan kebaikan kepadamu.

Wasiat Asma' binti Kharijah kepada putrinya:
Asma binti Kharijah menasehati putrinya dengan mengatakan, "Engkau akan meninggalkan lingkungan tempat engkau dibesarkan, menuju lingkungan dan teman hidup yang belum engkau kenal sebelumnya. Jadilah bumi baginya niscaya dia akan menjadi langit bagimu. Jadilah permadaninya niscaya dia akan menjadi penyangga bagimu. Jadilah budak baginya, niscaya dia akan menjadi budak bagimu. Jangan banyak menuntutnya, karena dia akan membencimu. Jangan menjauh darinya karena dia akan melupakanmu. Jika dia mendekat, mendekatlah kepadanya. Jika dia menjauh (sedang marah), menjauhlah darinya. Jagalah hidungnya, pendengarannya dan kedua matanya. Jangan sampai dia mencium darimu kecuali bau harum, jangan sampai dia mendengar darimu kecuali yang baik dan jangan sampai dia melihat darimu kecuali yang indah." Dalam wasiatnya yang lain, "Kalahkan mertuamu dengan kebaikan dan jangan kalahkan dengan keburukan."

Sumber: Buku "Bunga-bunga Istri Tercinta

Semoga bermanfaat
By: Aina Azzahrah
*Wassalamu'alaykum warahmatullahia wabarakatuh*


Baca Juga:


Komentar

Postingan Populer