3 Golongan Manusia yang Pertama Kali Diadili Pada Hari Kiamat



Sungguh, manusia yang pertama kali diadili pada hari kiamat kelak adalah tiga golongan beikut:
  1. Orang yang mati syahid. Didatangkanlah ia dan diperlihatkan nikmat-nikmatnnya, lalu ia pun mengakuinya. Selanjutnya, Allah bertanya: "Apa yang kamu perbuat dengan nikmat-nikmat tadi?" Ia menjawab: "Aku berperang di jalan-Mu hingga terbunuh." Allah berseru, "Kamu  berdusta! Kamu berperang supaya dipuji  'Ia seorang pemberani', dan hal itu sudah dikatakan." Lalu, dperintahkan agar wajahnya diseret, hingga dilemparkan ke Neraka.
  2. Orang yang mempelajari ilmu, mengajarkannya dan membaca al-Qur'an. Didatangkanlah ia dan diperlihatkan nikmat-nikmatnya, lalu ia pun mengakuinya. Selanjutnya, Allah bertanya: "Apa yang kamu perbuat dengan nikmat-nikmat tadi?." Ia menjawab, "Aku mempelajari ilmu di jalan-Mu." Allah berseru, "Kamu berdusta! Kamu belajar supaya dipuji; 'Ia seorang alim,' dan hal itu sudah dikatakan." Kamu membaca Al-Qur'an supaya dikatakan; 'Ia seorang qari,' dan hal itu sudah dikatakan." Lalu diperntahkan agar ia diseret atas wajahnya, hingga dilemparkan ke neraka.
  3. Orang yang diberi kelapangan oleh Allah dan diberikan segala jenis harta. Didatangkanlah ia dan diperlihatkan nikmat-nikmatnya, lalu ia pun mengakuinya. Selanjutnya Allah bertanya, "Apa yang kamu perbuat dengan nikmat-nikmat tadi?". Ia menjawab, "Tidaklah ada suatu sarana yang Engkau suka agar diinfakkan di dalamnya, melainkan aku teah berinfak untuk-Mu." Allah berseru, "Kamu dusta! kamu melakukannya supaya dikatakan ; 'Ia seorang dermawan,' dan hal itu sudah dikatakan." Lalu, diperintahkan agar ia diseret atas wajahnya, hingga dilemparkan ke neraka."
Disebutkan dalam suatu lafazh:
"Tiga orang tadi adalah mahluk Allah yang dengannya pertama kali Neraka dinyalakan pada hari kiamat."

Semoga kita semua bisa beribadah kepada Allah dengan ikhlas, benar-benar hanya untuk Allah. Katanya, agar bisa ikhlas dalam beribadah adalah berupaya agar ibadah yang dikerjakan tidak diketahui oleh siapapun, cukup diri sendiri yang mengetahuinya dengan Allah. Namun jika ibadah itu harus dikerjakan di tempat umum karena jika tidak dikerjakan saat itu maka tidak ada waktu lagi, maka harus membiasakan diri melakukannya di mana pun karena dengan sendirinya akan melatih keikhlasan kita. Karena yang ada dipikiran kita jika sudah terbiasa melakukannya adalah  mau ada orang, sedikit orang, banyak orang atau tidak ada orang, kita akan tetap melakukannya. Misalnya mengaji, shalat duha atau shalat sunnah lainnya, puasa sunnah,dll.

Semoga bermanfaat
Sumber: Buku Ad-Daa'wa Ad-Dawaa'
*Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh*

Baca Juga:

Komentar

Postingan Populer