Kisah Qurban Qabil dan Habil (Bagian 1)


Kelihatannya, Adam mengetahui apa yang bergejolak di hati kedua anaknya, Qabil dan Habil. Tapi, sedikit pun tidak terlintas dalam benak Hawwa' bahwa ankany Qabil bermaksud jahat terhadap saudaranya Habil. Adapun Adam, beliau lebih senang memberikan jalan keluar yang bisa diterima kedua belah pihak. Adam memanggil Qabil dan Habil kemudian memerintahkan keduanya mempersembahkan qurban kepada Allah Subhanahu'wata'ala. Barangsiapa qurbannya diterima maka ia lebih berhak atas apa yang diinginkannya. Sekarang mari kita dengar bersama kisah qurban. Ibnu Abbas, Ka'ab dan Abdullah bin Salam berkata,

"Hawwa melahirkan Qabil kembar dengan putri tercantik Adam bernama Laudza dan melahirkan habil kembar dengan putri bernama Iqlima. Qabil dan Habil melamar kepada kedua orang tuanya. Adam berkata kepada Habil, 'Hai Habil, aku nikahkan engkau dengan Laudza.' Kepada Qabil, Adam berkata, 'Hai Qabil, aku nikahkan engkau dengan Iqlima.'

Qabil berkata, "aku tidak ridha dengan pernikahan ini, karena saudara kembar perempuanku lebih cantik." Adam berkata, "Sesungguhnya Allah memerintahkanku memisahkan kalian berdua dalam pernikahan. Jika enkau wahai Qabil tidak ridha, maka persembahkanlah qurban, karena qurban kalian berdua itulah yang akan menyelesaikan permasalahan kalian berdua." Qabil berkata, "Bagaimana qurban bisa menyelesaikan perkara diantara kami?"

Adam berkata, "Barangsiapa qurbannya diterima, Laudza menjadi miliknya."
Qabil dan Habil harus berqurban dengan hewan qurban dan meletakkannya di atas bumi hingga api datang kemudian melalapnya atau dirusak zaman.

Habil berqurban kepada Allah azza wajalla dengan kambing, unta dan harta terbaik yang dimilikinya. Sedang Qabil berqurban kepada Allah azza wajalla dengan hartanya yang jelek dan gandum sisa. setelah itu, datanglah api dari langit, melalap qurban Qabil dan tidak mendekat kepada qurban Habil. Karena itulah Qabil marah dan dengki kepada saudaranya Habil. Dengan dengki buta serta kejahatannya muncul karena melihat qurban Habil tetap utuh seperti semula. Karena itulah, Qabil berkata kepada saudaranya Habil, "Qurbanmu diterima, sedangkan qurbanku tidak. Oleh karena itu aku akan membunuhmu atau engkau harus menjauhi saudara perempuanku dan meninggalkannya."

Habil berkata, "Aku tidak akan melakukannya dan aku tidak mau melanggar perintah ayahku." Qabil berkata dengan nada mengancam kepada Habil,"Aku pasti akan membunuhmu."Qs Al-Maidah:27
Habil menjawab dengan tenang dan percaya diri,"Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) orang-orang bertaqwa." Qs Al-Maidah :27

Perhatikanlah dengan cermat bagaimana Al-Quran Al-Karim menceritakan ucapan dua saudara tersebut kepada kita. Orang pertama qabil, mengungkap perkataannya tentang watak jahat beserta pemicu-pemicunya yang ada dalam diri qabil yang ditutup oleh sifat dengki. Sedang orang kedua Habil, megutarakan perkataannya tentang watak kejujuran di hatinya dimana kejujuran tersebut menyatu dengan Allah berdasarkan landasan yang benar

Bersambung ^^
Sumber : Buku Istri-Istri Para Nabi
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
By: Aina Azzahrah


Komentar

Postingan Populer