Kisah Qurban Qabil dan Habil (Bagian 2)
Qabil dan Habil pulang ke rumah bertemu ayah keduanya dan menjelaskan perihal qurban kepadanya. Adam berkata kepada keduanya, "Sesungguhnya Allah telah memutuskan perkara kalian berdua dan aku nikahkan kalian berdua seperti yang diperintahkan Allah kepadaku."
Qabil diam karena menahan marah. Kemudian berkata, "Aku tidak akan berjalan di atas bumi sedang saudara-saudaraku berkata' Habil lebih baik dari pada engkau'.
Qabil pun berniat membunuh saudaranya Habil. Habil berkata kepada Qabil, "Saudaraku, bertakwalah kepada Allah dan janganlah engkau membunuhku." Qabil tidak menerima nasihat Habil dan tetap ingin membunuhnya.
Habil yang mukmin, bertakwa, tenang dan pasrah berusaha meredam emosi yang meledak-ledak pada diri saudaranya yang jahat. Habil berkata dengan tenang kepada Qabil, "Sungguh kalau kamu menggerakkan tanganmu kepadaku untuk membunuhku, aku sekali-kali tidak akan menggerakkan tanganku kepadamu untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada Allah Tuhan seru sekalian alam." (Qs.Al-Maidah:28). Habil berkata lagi mengingatkan dan mengancam Qabil seperti disebutkan Allah Azza wa Jalla dalam al-Qur'an, "Sesungguhnya aku ingin agar kamu kembali dengan (membawa) dosa (membunuh)ku dan dosamu sendiri, maka kamu akan menjadi penghuni neraka dan yang demikian itulah pembalasan orang-orang yang zhalim."
Dengan cara seperti itulah Habil mengekspresikan rasa kasihannya terhadap saudaranya Qabil dari dosa pembunuhan agar Qabil menjauhkan diri dari keinginan hawa nafsunya dan malu terhadap rencananya untuk membunuh saudaranya yang pasrah, tenang dan bertakwa. Dialog dua bersaudara selesai seperti di atas dan keduanya berjalan menuju tujuannya masing-masing.
Namun Qabil setelah semua peringatan, nasihat dan ancaman kepadanya_dikuasai hawa nafsu yang jahat, kemudian terjadilah pembunuhan itu. Hawa nafsu Qabil memandang rendah seluruh rintangan dan halangan. Hawa nafsunya menganggap enteng pembunuhan. Pembunuhan terhadap saudaranya sendiri, seperti diabadikan Allah dalam Al-Qur'an.
"Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah. Maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi." Qs Al-Maidah:30. Betul Qabil menjadi orang-orang yang merugi. Ia merugikan diri sendiri dengan menjerumuskannya ke tempat kebinasaan dan kecelakaan.
Habil seperti terlihat dalam hadits-hadits bahwa ia bukanlah orang lemah, namun ia orang yang diberi kekuatan di tubuh dan akal oleh Allah. Ibnu Jarir Rahimahullah berkata di tafsirnya dari Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhuma yang berkata, "Demi Allah, korban (Habil) lebih kuat daripada pembunuhnya (Qabil). Sikap ingin menjauhi dosa membuat korban t idak menggunakan tangannya untuk membunuh saudaranya." Baca tafsir Ath-Thabari 6/196
Selesai........
Semoga bermanfaat yah "_*
Sumber : Buku Istri-istri Para Nabi
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
By: Aina Azzahrah
Komentar
Posting Komentar