Rasulullah Sang Pemberani
Hadits-63 Dari Kitabul Adab Shahih AL-Bukhari
Dari Anas radhiallahu'anhu berkata, Nabi shallallahu'alaihi wasallam adalah sosok manusia yang terbaik, orang yang paling dermawan dan paling pemberani. Pada suatu malam penduduk Madinah dikejutkan oleh suatu suara, lalu orang-orang keluar ke arah datangnya suara itu. Di tengah jalan mereka bertemu dengan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam yang hendak pulang dari tempat suara tersebut. Rupanya beliau telah mendahului mereka ke tempat datangnya suara itu. Beliau bersabda, "Jangan takut! jangan takut!".Sambil mengendarai kuda yang dipinjamnya dari Abu Thalhah, beliau tidak membawa lampu sambil menyandang pedang (yang digantung) di leher kuda tersebut. Beliau bersabda, "Aku mendapati kuda ini bagaikan lautan atau sesungguhnya kudanya seperti lautan." (Maksudnya berlari sangat kencang).
Kesimpulan dan Pelajaran:
- Persaksian dari salah seorang sahabat terdekat Nabi shallallahu'alaihi wasallam yaitu Anas bin Malik radhiyallahu'anhu tentang kesempurnaan budi pekerti Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam.
- Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam adalah manusia terbaik dari seluruh sisi kelebihan yang ada pada manusia lain
- Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam mengumpulkan antara sifat keberanian dan kasih sayang kepada sesama
- Ketika memberi pujian dan rekomendasi pada seseorang sebaiknya dirinci dan disebutkan buktu dan alasan pujian tersebut
- Hadits ini menjadi salah satu bukti nyata tentang keberanian Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam
- Sepatutnya seorang muslim memiliki kepedulian terhadap kejadian atau peristiwa yang terjadi di sekitarnya.
- Seorang pemimpin harus menjadi teladan dan yang terdepan dalam mengetahui dan menyelesaikan persoalan yang terjadi di sekitarnya.
- Nabi shallallahu'alaihi wasallam mencontohkan kepada kita sifat pemimpin ideal yang mampu menenangkan dan menentramkan perasaan bawahan atau rakyat yang dipimpinnya
- Bolehnya meminjam kendaraan orang lain
- Para ulama menyebutkan bahwa nama kuda yang ditunggangi dan dipinjam tersebut adalah Mandub
- Keutamaan sahabat yang muliaAbu Thalhah al Anshari radhiyallahu'anhu yang senantiasa siap berkontribusi dengan harta dan jiwanya dalam kepentingan perjuangan ummat islam
- Imam an Nawawi menyebutkan bahwa hadits ini juga menjadi dalil bolehnya berjihad dengan kendaraan pinjaman
- Bolehnya membawa atau menggantungkan pedang/senjata pada kendaraan kuda atau yang lainnya selama tidak dimaksudkan untuk mempertakuti sesama kaum muslimin
- Kelihaian dan ketangkasan Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam dalam menunggangi kuda
- Para ulama menyebutkan bahwa kisah ini salah satu bukti mukjizat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam karena kuda yang bernama Mandub itu sebelumnya dikenal sangat lamban jalannya namun berubah menjadi sangat kencang ketika ditunggangi oleh Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam.
Oleh: Ustadz Muhammad Yusran Anshar, Lc
Semoga bermanfaat
By: Aina azzahrah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Komentar
Posting Komentar