Kisah Malaikat Jibril



Dalam literasi Yahudi kata Jibril diganti dengan kata Gebril. Namun jangan terkecoh dengan sosok malaikat Gebril  versi yahudi ini yang digambarkan sebagai sesosok malaikat yang jahat dan pembangkang terhadap perintah Allah dalam film Constantine. Disini malaikat Gebril sayapnya terbakar dan hilang dan bisa ditangkap manusia.

Sementara dalam literasi islam kata malaikat adalah bentuk kalimat jamak dari kata malakun yang artinya utusan. Malaikat adalah mahluk rohani yang bersifat gaib diciptakan dari cahaya, selalu taat, tunduk serta patuh kepada Allah Azza wajallah. Mereka tidak membutuhkan makan, minum ataupun tidur. Mereka juga tidak memiliki keinginan apapun secara fisik serta menghabiskan waktunya siang dan malam hanya untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah Azza Wajallah. Malaikat Jibril bertugas untuk menyampaikan wahyu dan pembawa rezki. Malaikat Jibril disebut dalam Al-Qur'an sebanyak dua kali serta banyak julukan yang diberikan kepada malaikat Jibril. Seperti Ruhul Amin dan Ruhul Qudus. 

Tugas Malaikat Jibril bukan hanya sebatas menyampaikan wahyu, dia juga bertugas sebagai penguat Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam sebagaimana ketika Beliau ada masalah dengan istri beliau Aisyah dan Hafsah sebagaimana firmanAllah Azzah wajallah, "Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebaikan). Dan jika kamu berdua bantu-membantu nenyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula."Qs At-Tahrim:4

Malaikat Jibril juga turun pada malam lailatul qadar bersama malaikat yang lain turun untuk mengucapkan keselamatan kepada orang-orang yang beriman. Allah Azzah wajallah berfirman, "Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ar-Ruuh (Jibril) dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, malam itu (penuh) kesejahteraan,..." Qs Al-Qadar:4-5

Malaikat Jibril memiliki wujud dengan 600 sayap antara masyrip dan magrip  antara barat dan timur. Sayap dan busana kebesarannya putih laksana mutiara dengan rupa yang begitu elok dan rupawan, kekuatannya sangat dahsyat. Sebuah mukjizat dari Allah azzah wajallah. Kemudian dalam beberapa hadits dikatakan, bahwa malaikat Israfil memiliki 1200 sayap yang satu sayapnya menyamai 600 sayap malaikat Jibril. Wujud para malaikat telah dijelaskan dalam Al-Qur'an, ada yang memiliki sayap sebanyak dua, tiga dan empat sebagaimana yang telah difirmankan Allah jallah jalaluh.

"Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi. Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaannya apa yang dikehendakinya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." Qs Faathir:1

Iman kepada Malaikat
Dari segi bahasa iman artinya percaya atau membenarkan, menurut istilah iman artinya meyakini dalam hati, mengucapkan dengan lisan dan mengamalkan dengan amal perbuatan. Beriman kepada malaikat berarti mempercayai dengan sepenuh hati bahwa Allah azzawajallah telah menciptakan mahluk yang  bernama malaikat. Mengimani keberadaan malaikat merupakan hal yang sangat penting, kepercayaan tersebut akan memurnikan  amalan ummat islam dari segala bentuk kesyirikan. Secara tersirat, Alquran telah memberi penjelasan bahwa beriman kepada malaikat adalah pokok keimanan. Beriman kepada wahyu yang diturunkan Allah Azzahwajallah kepada para Rasulnya. Benar, Allah menurunkan wahyu kepada para rasulnya melalui perantara malaikat Jibril. Dan jika ada yang tidak mengimani malaikat sebagai mahluk Allah azzah wajallah maka dia telah mendustakan wahyu dan kitab-kitab Allah serta mendustakan  risalah para utusan Allah azzah wajallah. 

Malaikat adalah salah satu mahluk ciptaan Allah Azzah wajallah yang bersifat gaib yang diciptakan dari cahaya. Mereka selalu taat, tunduk dan patuh hanya kepada Allah jallah jalaluh. Malaikat diciptakan Allah memiliki tujuan dan tugas khusus. Malaikat juga memiliki sifat dan ciri-ciri berbeda dengan manusia. Malaikat adalah salah satu mahluk Azzah wajallah yang tidak dapat disentuh atau dilihat dengan mata telanjang manusai. Karena malalikat adalah mahluk gaib, karena segala seuatu yang gaib pada hakikatnya tidak mungkin bisa dilihat dengan mata telanjang manusia. 

Iman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah azzah wajallah telah menciptakan malaikat sebagai mahluk gaib yang telah diutus untuk melaksanakan segala perintah Allah. Manusia yang mengimaninya akan selalu berhati-hati dan menjaga dirinya dalam bertutur kata dalam kehidupan sehari-hari. Beriman atau meyakini adanya malaikat hukumnya adalah fardu 'ain. Ini merupakan salah satu rukun iman yang kedua diantara rukun iman yang ada. Sebagaimana yang difirmankan Allah azzah wajallah, 

"Rasul Muhammad beriman kepada apa yang dituturkan kepadanya (Al-Qur'an) dari Tuhannya. Demikian pula orang-orang yang beriman. Semua beriman kepada Allah, malalikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. Mereka berkata, "Kami tidak membeda-bedakan seorang pun dan rasul-rasul-Nya dan mereka berakta, "kami dengar dan kami taat." Ampunilah kami ya Tuhan kami, dan kepada Mu tempat kami kembali." Qs. Al-Baqarah:285

Malaikat Jibril adalah pemimpin para malaikat, bertugas menyampaikan wahyu sekaligus mengajarkan wahyu itu kepada para nabi dan rasul. Malaikat Jibril satu-satunya malaikat yang memiliki gelar al amin. Iman Ahmad rahimahullah menceritakan sebuah hadits yang bersumber dari sahabat Ibnu Mas'ud bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam pernah bersabda, "Aku melihat Jibril di sidratul muntaha, dia mempunyai 600 sayap." Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam ketika mendapatkan wahyu kedua, beliau pernah melihat rupa asli malaikat Jibril terlihat tanpa rupa atau samar. Dan dalam kesempatan yang lain Jibril tampak seperti manusai biasa. Sementara dalam hadits masyhu, Malaikat Jibril muncul dengan rupa manusia dihadapan para sahabat dalam wujud sebagai lelaki dengan memakai pakaian yang serba putih dengan rambut sangat hitam. 

Malaikat Jibril mampu terbang dan turun dari langit dalam keadaan sangat cepat, padahal jarak antara setiap lapisan langit adalah sejauh 500 tahun perjalanan. Dalam beberapa keterangan yang ada dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa para malaikat mempunya kemampuan terbang yang sangat cepat. Sebagaimana firman Allah Azzahwajallah.
"Dan (malaikat-malaikat) yang turun dari langit dengan cepat dan (malaikat-malaikat) yang mendahului dengan kencang." (Qs. An-Naziaat:3-4), 
Mereka juga mengatur berbagai urusan yang ada di dunia ini. Sebagaimana firman Allah, "Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing ada yang dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." Qs. Faathir:1

Satu rahasia Allah Azzahwajallah mengenalkan ibadah sholat adalah ketika Allah subhanahu wata'ala selesai menciptakan malaikat Jibril dengan bentuk yang indah dan Allah menciptakan baginya 600 sayap yang panjang. Setelah malaikat Jibril melihat dirinya sendiri, dia berkata kepada Allah, "Wahai Rabbku, apakah Engkau menciptakan mahluk lain yang lebih baik dari pada aku?." Kemudian Allah menjawab, "Tidak." Mendegar jawaban Allah maka malaikat Jibril pun berdiri dan melakukan shalat dua rakaat untuk bersyukur kepada Allah azza wajallah. 

Maka setiap rakaat shalat yang dikerjakan oleh Malaikat Jibril menghabiskan waktu selama 20.000 tahun lamanya. Setelah malaikat Jibril melakukan shalat, kemudian Allah azzawajallah berfirman, "Wahai Jibril kamu telah menyembahku dengan bersungguh-sungguh dan tidak ada saeorang pun yang menyembahku seperti yang kamu lakukan, akan tetapi di akhir zaman nanti akan datang seorang nabi yang mulia yang paling aku cintai bernama Muhammad. Dia mempunya ummat yang lemah yang senantiasa berbuat dosa, seandainya dia mengerjakan shalat dua rakaat dengan pikiran melayang-layang dan dosa mereka pun besar maka demi kemuliaanku dan ketinggianku sesungguhnya sholat mereka itu lebih  aku sukai dari pada sholatmu. Karena mereka mengerjakan shalat atas perintahku, sedangkan engkau melakukan sholat bukan atas perintahku."

Dan setelah mendengar hal tersebut, Jibril pun kembali bertanya kepada Rabbnya, "Ya Rabb, Apakah engkau berikan ke mereka sebagai ganjaran apa yang dilakukannya padaMu?." Maka Allah berfirman, "Ya Jibril, akan  aku berikan ia surga Ma'wah untuk tempat tinggal mereka. Ketika mendengar kata-kata surga Ma'wah, Jibril memohon izin kepada Allah agar diperkenankan melihatnya. Maka Allah Azzawajallah mengabulkan permohonan Jibril, kemudian Jibril pun segera berangkat menuju surga Ma'wah. Dia bentangkan seluruh sayapnya lalu terbang untuk menuju jarak yang teramat jauh. Setiap kali malaikat membuka sayapnya maka dia dapat menempuh jarak sejauh 3.000 tahun perjalanan. Dengan kekuasaan azzah wajallah, sekalipun malaikat Jibril memiliki kecepatan terbang yang sangat dahsyat  tetap saja malaikat Jibril tidak bisa sampai ke tempat sugra Ma'wah. Malaikat Jibril merasa letih dan beristirahat di sebuah pohon."

Malaikat Jibril adalah malaikat yang bertugas kepada para Nabi dan Rasul. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa malaikat Jibril merupakan penghulunya para malaikat dalam teks kitab Tamaka, Taurat dan Injil. Ada juga yang menerangkan bahwa malaikat Jibril sebagai ketuanya dari para malaikat. Allah subhana wata'ala berfirman:
"Katakanlah, barangsiapa yang menjadi musuh Jibril maka Jibril itu telah menurunkannya (al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan seizin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman." (Qs. Al-Baqarah:97)

Dalam perspektif teodise Jibril adalah sebagai penyambung pesan untuk mengatakan sebuah pesan dari Allah Azzah wajallah berupa wahyu kepada para nabi dan rasul. Sebagaimana firman Allah azzah wajallah :
"Dan sesungguhnya Al-Qur'an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril) ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan." (Qs. Asy-Syu'araa':192-194)

Di dalam ayat ini ada kalimat Al-Qur'an diturunkan ke dalam hati Muhammad, Imam at-thabari mengatakan yang dimaksud adalah agar tidak ada intervensi dari alam inderawi oleh karena itu nabi menyaksikan langsung malaikat dan mendengar wahyu tanpa harus menggunakan panca indranya. Karena wahyu itu bisa dilihat dengan mata, kepala dan didengar dengan telinga biasa, maka orang-orang yang hadir ketika wahyu itu turun akan menyaksikan dan mendengarkan malaikat Jibril. Padahal sebenarnya tidak demikian. 

Jadi dalam konteks pewahyuan al-Qur'an peran dan posisi Jibril sangatlah fital. Jibril bisa diibarakta malaikat yang posisinya sebagain pengantar pesan dari Allah azzahwajallah terhadap sampai atau tidaknya yang dikirimkannya. Ada sebuah pertanyaan, ketika pesan yang ditugaskan Allah subhanawata'ala telah selesai semuanya sampai kepada Rasulullah, apakah tugas Jibril sebagai pengantar pesan dari Allah subhanahu wata'ala telah selesai? Tidak sedikit orang yang berpendapat bahwa saat era kenabian dan kerasulan berakhir maka saat itulah malaikat Jibril pensiun dari tugas sebagai pengantar pesan dari Allah azzah wajallah. Pendapat seperti ini adalah sebuah kekeliruan besar. Para ulama sepakat untuk membantah pendapat semacam ini.

Para ulama sepakat meski seluruh pesan atau wahyu dari Allah telah sampai kepada nabi dan rasul namun ada pesan-pesan lain yang harus dikirim oleh sipengantar pesan meskipun bentuk pesannya berbeda. Dalam konteks inilah pesan-pesan yang lain itu disebut dengan ilham. Malaikat Jibril mengirimkannya kepada orang yang dikehendaki  Allah Azzah wajallah seperti kepada para wali Allah yang soleh maka muncullah istilah orang itu mendapatkan karomah, maunah dan sebagainya. Penpadat inilah yang dianut sebagian besar dari kalangan ahlusunnah waljamaah. Singkatnya selama kebaikan masih bercongkol di muka bumi ini maka maka selama itu pula Jibril yang seringdisebut Ruhul Amin dan Ruhul kudus masih melakukan tugasnya dengan sangat baik. Ia kerap kali mengirimkan hal-hal baik atau positif kepada ummat manusia. 

Membicarakan masalah Jibril sudah pensiun sebenarnya merupakan hal yang samar dan meragukan. Sekalipun era kenabian dan kerasulan telah selesai Jibril tetaplah bekerja dan tidaklah pensiun. Bahwa maksud wahyu telah berakhir yaitu pada sosok Muhammad sebagai nabi dan rasul terakhir. Malaikat Jibril sebenarnya sangat dekat dengan kita baik saat tidur ataupun tidak. Bahkan dalam hadits sohih dijelaskan :
"Bahwa malaikat rahmat tidak akan masuk ke dalam rumah seseorang apabila ada patung yang biasa di sembah dan anjing." Sedangkan yang dimaksud dengan malaikat rahmat adalah malaikat Jibril. 

Imam Assuyuti dalam bukunya dituliskan bahwa malaikat Jibril masih tetap eksis turun ke bumi. Beliau memberikan sebuah alasan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Atthabrani dalam kitab Al-Jabir dari Maimunah binti Sa'ad dia berkata, "Wahai Rasulullah, bolehkah seseorang tidur dalam keadaan junub?."  Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam berkata, "Aku tidak suka jika orang junub tidur sebelum mengambil wudhu karena aku khawatir ia mati dalam keadaan berhadats sehingga tidak dihadiri oleh malaikat Jibril." 

Menurut Imam Assuyuti hadits ini secara tersirat menjelaskan bahwa malalikat jibril selalu turun ke bumi untuk menghadiri setiap orang mumin yang mati dalam keadaan suci dari hadas. Selain itu Imam Assuyuti memberikan sebuah alasan dengan membawakan sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Mu'ain bin Muhammad dalam al kitab dan Atthabarani dalam Ibnu Mas'ud bahwa ketika Rasulullah menyebutkan ciri-ciri Dajjal Beliau bersabda, "Lalu Dajjal melewati Mekkah, ternyata disana dia bertemu dengan mahluk yang sangat besar maka dia bertanya, 'siapa kamu?' maka mahluk tersebut menjawab, 'aku adalah Mika'il, Allah mengutusku untuk menjaga tanah haram ini'. Kemudian Dajjal meneruskan perjalanannya ke Madinah. Di sana dia juga bertemu dengan mahluk yang besar dan dia bertanya, 'Siapa kamu?', mahluk itu menjawab. 'Aku adalah Jibril, aku diutus Allah untuk menjaga tanah haram ini'." (HR. At Thobrani dan Ibnu Mas'ud)

Menurut Assuyuti hadits ini sudah sangat jelas menerangkan bahwa sekalipun Nabi Muhammad telah wafat, malaikat Jibril masih tetap turun ke bumi pada waktu-waktu tertentu untuk mengemban tugas dari Allah Azzahwajallah. Sebagaimana firman Allah azzahwajallah:
"Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan dan Tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat itu dan Ruh (Jibril) padanya dengan izin Tuhan mereka. Untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar." Qs. Al-Qadar:1-5

Jangan pernah ada keraguan dalam hati kita sedikitpun dan jangan bertanya tentang bagaimana caranya malaikat itu turun ke bumi pada malam lailatul qadar. Cukuplah kita mengimaninya saja, karena yang perlu diketahui manusia tentang alam raya ini hanya sedikit. Sebagaimana yang dijelaskan Allah azzahwajallah dalam firmannya: "Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh, katakanlah roh itu termasuk urusan Tuhan-ku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." Qs Al-Isra:85

Syekh Rasyid ridha dalam tafsirnya al manar menjelaskan bahwa malaikat turun ke bumi dalam rangka memberikan kebaikan kepada manusia artinya ketika seseorang mendapatkan malam lailatul qadr maka manusia itu terdorong untuk melakukan kebaikan dan selama manusia ada yang mengerjakan kebaikan maka selama itu pula malaikat Jibril turun ke bumi untuk memberikan Rahmat atas perintah Allah azzahwajallah  sebagai yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Dengan demikian malaikat Jibril pasca kenabian Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam telah jelas Malaikat Jibril masih tetap eksis turun ke bumi untuk menyampaikan pesan-pesan Allah azzah wajallah dan perlu ditegaskan lagi malaikat Jibril tidak pensiun dari tugasnya kecuali tugas menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad shallallahu'alaihi wasallam. wallahu'alam bissawab.


Semoga bermanfaat
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Sumber: Khasanah trans7
by: Aina Azzahrah








Komentar

Posting Komentar

Postingan Populer