Maksiat Adalah Sebab Penyesalan
Ada juga seorang perempuan yang menuturkan kisahnya. Ia berkata, "Kami adalah pasangan suami istri yang ada dalam suasana indah dan dalam keadaan yang tenang. Kami saling menolong dalam perjalanan menuju ketaatan terhadap Allah subhanahu wata'ala. Kami merasa hidup dengan penuh kecukupan dan keridhaan. Anak gadis kami yang masih kecil adalah pelita rumah. Canda tawanya bagaikan bunga-bunga taman yang bermekaran. Si kecil juga laksana angin sejuk yang berhembus sepoi-sepoi. Ketika malam mulai pekat, si kecil pun tidur. Lalu aku bangun bersama suamiku untuk bertasbih kepada Allah subhanahu wata'ala. Suamiku menjadi imam shalatku. Lalu ia membaca al-Qur'an dengan suara tartil. Si kecil lalu terbangun dan ikut shalat bersama kami. Air mata pun bercucuran dalam keheningan dan kekhusyuan malam itu. Seakan aku mendengar suara si kecil yang ikut bercucuran air mata sambil berakta, "Aku adalah buah keimanan ayah dan ibuku."
Pada suatu hari kami berencana untuk memperbanyak harta kami. Aku memberi usulan pada suamiku agar membeli saham dan surat-surat berharga yang memang punya nilai riba agar hata kami terus bertambah banyak. Lalu kami menggadaikan seluruh harta yang kami miliki tak terkecuali perhiasanyang jadi mahar pernikahan kami. Tapi tiba-tiba bursa saham anjlok. Kami terkena imbasnya han hancurlah semuanya. Nilai mata uang pun turun drastis. Yang kami rasakan hanyalah kebingungan. Hutang kami menumpuk. Kami baru sadar tentang firman Allah subhanahu wata'ala:
"Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa." (Qs. Al-Baqarah:276)
Dan disuatu malam yang penuh kesedihan, lemari penyimpanan uang milik kami terasa roboh. Aku bertengkar hebat dengan suamiku. Aku pun minta diceraikan olehnya. Lalu suamiku berteriak keras, "Engkau aku talak, engkau aku talak!". Aku pun menangis, anakku juga ikut menangis tersedu. Aku ingat betul dengan tetesan air mata yang sama di malam sebelumnya. Aku sadar bahwa ketaatan kami pada Allah subhanahu wata'aa yang telah mempertemukan kami dan kemaksiatanlah yang telah memisahkan kami semua."
Sumber: Buku "Memikat Hati Suami" (Imad Al-Hakim)
Semoga bermanfaat
By: Aina Azzahrah
Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh
Baca Juga
Komentar
Posting Komentar