Siapakah Orang Terakhir Yang Masuk Surga?
Sekarang, aku akan menceritakan sesuatu kepada kalian. Sebuah kisah tentang orang terakhir yang masuk jannah (Surga). Haditsnya ada dalam shahih Muslim dari Abdulllah Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu yang menyebutkan bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda tentang kisah ini.
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda, "Orang terakhir yang masuk surga adalah seseorang yang berjalan sekali di Sirathal Mustaqim yang berada di atas jahannam (neraka). Dan dia akan terjatuh sekali dan dia akan terbakar oleh neraka sekali. Kemudian ketika dia berhasil menyebrang dan diselamatkan dari jurang neraka, dia berkata, "Terpujilah Dia yang telah menyelamatkanku darimu (neraka), Allah telah memberikan sesuatu yang tak pernah diberikan kepada orang lain selain aku." Dia menganggap dirinya sebagai orang yang paling beruntung setelah melewati Sirathal Mustaqim.
Allah subhanahu wata'ala menumbuhkan sebuah pohon untuknya. Kemudian dia meminta kepada Allah subhanahu wata'ala agar mendekatkannya kepada pohon itu, sehingga dia bisa berada dalam naungannya dan bisa minum dari airnya. Kemudian Allah subhanahu wata'ala menempatkannya di bawah pohon itu.
Allah subhanahu wata'ala menumbuhkan pohon lainnya yang lebih baik dari pohon pertama. Kemudian dia berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala, "Bawalah aku lebih dekat kepada pohon itu, agar aku dapat bernaung dan meminum airnya." Sebelumnya, dia berkata kepada Allah subhanahu wata'ala bahwa dia tidak akan meminta apa-apa lagi, tapi dia tidak bisa menahan keinginannya.
Maka Allah subhanahu wata'la berfirman kepadanya, "Wahai anak Adam, jika aku memberikanmu akan hal itu, apakah kamu akan meminta kepada-Ku akan hal-hal lainnya?" Dia berkata, "Aku tidak akan meminta apa-apa lagi." Jadi dia pun mendekati pohon itu dan Allah subhanahu wata'ala pun mengizinkannya. Dan kemudian Allah subhanahu wata'ala menumbuhkan pohon lainnya. Kemudian dia bedoa lagi, "Ya Allah tolong dekatkan aku dengan pohon itu, agar aku dapat bernaung dan minum dari airnya." Allah subhanahu wata'ala berfiman kepadanya, "Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta apa-apa lagi?" Namun Allah subhanahu wata'ala tetap mengizinkannya dan menempatkannya di bawah pohon tersebut. Kemudian dia mendengar para penduduk jannah (surga). Dia pun berdoa, "Ya Allah, dekatkan aku ke gerbang surga."
Allah subhanahu wata'ala menumbuhkan pohon lainnya yang lebih baik dari pohon pertama. Kemudian dia berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala, "Bawalah aku lebih dekat kepada pohon itu, agar aku dapat bernaung dan meminum airnya." Sebelumnya, dia berkata kepada Allah subhanahu wata'ala bahwa dia tidak akan meminta apa-apa lagi, tapi dia tidak bisa menahan keinginannya.
Maka Allah subhanahu wata'la berfirman kepadanya, "Wahai anak Adam, jika aku memberikanmu akan hal itu, apakah kamu akan meminta kepada-Ku akan hal-hal lainnya?" Dia berkata, "Aku tidak akan meminta apa-apa lagi." Jadi dia pun mendekati pohon itu dan Allah subhanahu wata'ala pun mengizinkannya. Dan kemudian Allah subhanahu wata'ala menumbuhkan pohon lainnya. Kemudian dia bedoa lagi, "Ya Allah tolong dekatkan aku dengan pohon itu, agar aku dapat bernaung dan minum dari airnya." Allah subhanahu wata'ala berfiman kepadanya, "Bukankah kamu sudah berjanji tidak akan meminta apa-apa lagi?" Namun Allah subhanahu wata'ala tetap mengizinkannya dan menempatkannya di bawah pohon tersebut. Kemudian dia mendengar para penduduk jannah (surga). Dia pun berdoa, "Ya Allah, dekatkan aku ke gerbang surga."
Lalu Allah subhanahu wata'ala mengizinkannya dan dia berjanji kepada Allah bahwa dia tidak akan meminta apa-apa lagi. Sehingga dia ditempatkan di gerbang surga. Dan ketika dia berada di dekat gerbang surga, dia bisa mendengar para penduduknya bersuka-cita, bersenang-senang dan dia pun berdoa, "Ya Allah masukkan aku ke dalam surga, aku ingin masuk ke dalam surga." Kemudian Allah subhanahu wata'ala berfirman kepadanya, "Wahai anak Adam, apa yang akan menghentikan permintaanmu dari-Ku?" Apakah kamu akan puas jika aku memberikanmu seluruh dunia, dan yang serupa dengannya?" Dia berkata kepada Allah, "Ya Allah, apakah kamu memperolok-olok aku, karena Engkau adalah Tuhan dari seluruh alam semesta?"
Dan pada saat itu, Ibnu Mas'ud periwayat hadits ini dia mulai tertawa. Dia menceritakan kisah ini kepada para sahabat dan dia berkata, "Apakah kamu tidak bertanya kepadaku kenapa aku tertawa?" Maka mereka pun bertanya, "Kenapa kamu tertawa?" Dia berkata, "Aku tertawa karena Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam juga tertawa." Jadi dia menceritakannya dengan cara yang sama seperti ketika Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam menceritakannya.
Kemudian para sahabat akhirnya bertanya kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam sendiri, "kenapa kamu tertawa ya Rasulullah?" Rasulullah bersabda, "Aku tertawa karena Allah subhanahu wata'ala juga tertawa kepada pria itu (yang masuk surga terakhir)." Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman padanya, "Aku tidak memperolok-olokmu, tapi Aku punya kekuatan untuk melakukan apapun yang Aku inginkan." Jadi pria ini akan masuk surga. Dan ketika dia masuk surga, dia menemukan dan memasuki rumahnya di jannah. Dua orang istrinya dari kalangan Hur'ain (bidadari) akan datang dan berkata padanya, "Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkanmu untuk kami dan menghidupkan kami untukmu."Kemudian orang itu berkata, "Tidak seorang pun yang telah diberikan seperti yang telah diberikan kepadaku." Inilah orang terakhir yang masuk surga.
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=dHpTRC5deoc..
Selesai ......^^
Masya Allah, ternyata orang terakhir pun yang masuk surga merasa bahwa dia lah yang memperoleh kenikmatan yang sangat banyak (besar) dibandingkan yang lainnya, padahal dia lah orang terakhir yang di masukkan ke dalam surga. Maha Besar Allah atas segala nikmat-Nya. Sungguh Allah benar-benar Maha Penyayang, Maha Pemberi dan Maha Pengasih. Dalam hadits ini terlihat bahwa manuisa itu selalu merasa tidak puas dan tidak pernah puas dengan kenikmatan yang Allah berikan sampai ia benar-benar mendapatkan Surga Allah, tempat bagi orang-orang beriman yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan Allah. Semoga kita semua bisa masuk ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Amin ya Rabb
Selesai ......^^
Masya Allah, ternyata orang terakhir pun yang masuk surga merasa bahwa dia lah yang memperoleh kenikmatan yang sangat banyak (besar) dibandingkan yang lainnya, padahal dia lah orang terakhir yang di masukkan ke dalam surga. Maha Besar Allah atas segala nikmat-Nya. Sungguh Allah benar-benar Maha Penyayang, Maha Pemberi dan Maha Pengasih. Dalam hadits ini terlihat bahwa manuisa itu selalu merasa tidak puas dan tidak pernah puas dengan kenikmatan yang Allah berikan sampai ia benar-benar mendapatkan Surga Allah, tempat bagi orang-orang beriman yang di dalamnya penuh dengan kenikmatan Allah. Semoga kita semua bisa masuk ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai. Amin ya Rabb
Semoga bermanfaat
By: Aina Azzahrah
*Wassalamu'alaykum warahmatullahi wabarakatuh*
Baca Juga:
Komentar
Posting Komentar